Minggu, 22 Januari 2012

GURU PERUBAHAN PDF Cetak E-mail
Ditulis oleh Mohammad Karim   
Kamis, 10 Maret 2011 09:18
1. Ciri Guru Perubahan
Guru perubahan tidak hanya menyajikan bentuk jadi ilmu pengetahuan tetapi memberikan informasi bagaimana proses ilmu pengetahuan itu terjadi dan ada. Dengan demikian, guru tidak sekedar membacakan isi buku mata pelajaran tetapi juga menjelaskan bagaimana buku tersebut ditulis, kenapa bentuk teori dalam buku tersebut demikian, siapa penulisnya dan membandingkannya dengan penulis lainnya agar mereka mendapatkan informasi ilmu pengetahuan yang kaya.
Misalnya, guru matematika tidak hanya mengajarkan bahwa 2x2 = 4 tetapi juga menjelaskan proses terjadinya angka empat. Contoh lain, guru agama tidak hanya mengajak dan mengajarkan kepada anakdidik untuk beriman kepada Allah swt, tetapi juga menjelaskan kenapa harus beriman, apa fungsinya beriman terhadap kehidupan dan seterusnya.
Guru IPA tidak hanya mengajarkan prinsip-prinsip teori gravitasi tetapi juga menjelaskan kenapa teori gravitasi berbunyi demikian dan berilah penjelasan yang mengarahkan anakdidik untuk menemukan kelemahan prinsip teori gravitasi tersebut sehingga pemahaman mereka bergerak untuk menyempurnakan teori tersebut bahkan mampu menawarkan teori yang lebih baru tentang prinsip-prinsip gravitasi.
Guru ekonomi tidak hanya mengajarkan bahwa jika permintaan naik maka harga naik, jika permintaan turun maka harga turun, tetapi ia juga harus menjelaskan kenapa hukum jual beli berbunyi demikian, apa yang melandasinya dan apakah tujuannya, guru harus memberikan arahan kepada meraka untuk mempertanyakannya, misalnya bisakah jika permintaan naik maka harga turun, jika permintaan turun maka harga tetap sehingga ada pembelaan terhadap orang yang membutuhkan dan para petani yang terlanjur memproduksi barang-barang tersebut di sawahnya.
Tugas guru tidak hanya mentransfer atau mengajarkan apa yang ia ketahui tetapi ia juga membantu anak didiknya belajar bagaimana mendapatkan ilmu pengetahuan. Misalnya guru memberikan teknik membaca efektif sebuah buku dan teknik cerdas dalam megumpulkan informasi ilmu pengetahuan, misalnya memberikan informasi tentang pentingnya pelatihan, perpustakaan, diskusi, internet, telekomunikasi, computer, televisi, radio, transportasi dan sebagainya.
Guru perubahan tidak hanya memintarkan anakdidik tetapi juga untuk membantu mereka menjadi pribadi baik. Kegiatan pendidikan tidak hanya bertujuan memintarkan pesertadidik tetapi juga membaikkan pribadi mereka sehingga berkarakter baik. Pengajaran ilmu pengetahuan hanyalah salah satu dari sekian pilihan dari cara-cara mendidik karena mendidik lebih luas jangkauannya. Disamping ilmu pengetahuan pendidikan juga mengurus kepribadian/karakter, emosi, pertumbuhan jiwa, spiritualitas dan sebagainya. Jadi tugas guru perubahan tidak hanya memintarkan tetapi juga membaikkan, tidak hanya membenarkankan tetapi juga membuat benar.
Ia tidak hanya menyampaikan materi pelajaran tetapi juga berusaha mentransformasi pribadi anak didik agar lebih punya kepercayaan diri, keberanian, inisiatif, tangkas, semangat, pembelajar, pantang menyerah, bermental juara, bijak, kreatif, kritis, mandiri dan nilai-nilai lainnya yang penting dimiliki oleh mereka dalam menjalani kehidupan sesungguhnya. Membangun kepribadian yang kuat dengan prinsip-prinsip yang baik akan menjadi modal sangat penting (dibanding satu bentuk ilmu pengetahuan yang ada pada mata pelajaran) setelah mereka pulang kerumah dan hidup bersama masyarakat umum, setelah lulus dari sekolah tempat mereka belajar terlebih saat menghadapi persaingan dengan lulusan sekolah lainnya, karena dengan modal kepribadian tersebut mereka akan mampu mengetahui dan memahami ilmu pengetahuan lainnya.
Guru perubahan harus mampu membiasakan anak didik untuk realistis agar dapat menyelesaikan persoalan yang dihadapi, tetapi ia juga mampu membawa meraka pada hal yang ideal, agung dan mulya agar mereka tetap mempunyai idealisme dan tidak pragmatis. Guru harus mengajar ilmu pengetahuan yang bisa menjadi alat untuk meringankan beban hidup, menyelesaikan masalah dan memperbaiki hidup mereka tetapi juga harus mengajarkan ilmu pengetahuan yang mengantarkan mereka jauh kedepan dalam melihat, jauh lebih tinggi dalam ilmu pengetahuan, jauh lebih agung dalam moral dan seterusnya.
2. Praktik Guru Perubahan
Guru perubahan mempunyai ide besar dan keyakinan diri yang tinggi, empati terhadap anak didik dan mampu menularkannya kepada mereka. Kemampuan menularkan hal tersebut membuat kata-katanya menjadi fatwa bagi mereka. Dampak perilaku semacam ini menjadikannya sebagai guru karismatik, mereka mempunyai ikatan emosi, intelektual dan spritual yang kuat terhadapnya. Dengan demikian, karismatik keguruan dapat dibangun dengan menularkan ide-ide besar, mulya dan agung kepada pesertadidiknya dan berperilaku empati terhadap mereka.
Guru perubahan adalah guru yang memimpin kesadaran anak didiknya, yang dimaksud kesadaran anak didik adalah wawasan dan ilmu pengetahuan, cara pandang mereka. Ia mudah mempengaruhi cara pandang dan pandangan mereka. ia mudah memberikan arahan, motivasi dan inspirasi.
Ia mampu memberikan harapan-harapan baru, menyegarkan, menjanjikan susuatu yang indah dan manis baik melalui ucapan terlebih contoh yang konkrit yang bisa langsung dirasakan jika anak didiknya kelak mampu mencapai tujuan dari setiap aktivitas pembelajaran.
Ia mampu menumbuhkan kebanggaan pada diri anak didiknya tentang pendidikan dan pembelajaran yang dijalani yang sekarang dijalani. Kebanggaan adalah modal utama untuk membuat orang lain beraktifitas melebihi kebiasaan orang lain.
Guru perubahan berusaha menimbulkan harapan yang tinggi, banyak meyerukan persatuan dan memfokuskan pandangan dan perilaku anak didik untuk mewujudkan tujuan pembelajaran. Selain mampu memfokus mereka ia juga focus terhadap peran dan tanggung jawabnya sebagai seorang guru. Menjadi guru baginya bukan sekedar pilihan pekerjaan tetapi pilihan kehidupan, dari sinilah energi professional itu muncul karena ia akan selalu berusaha untuk mengembangkan pribadi dan kemampuannya sebagai seorang guru.
Hal yang paling menonjol dalam memotivasi dan menginspirasi, guru perubahan mampu menampilkan tujuan pembelajaran yang lebih menggairahkan bagi para anak didiknya. Mereka seakan dibuat tertantang untuk mewujudkan tujuan tersebut. Tujuan baru itu lebih sederhana dan mudah dimengerti.
Guru perubahan sering menyebutkan jargon-jargon tujuan pembelajaran agar menimbulkan pemahaman mendalam dan emosi yang kuat dari anak didiknya, dan agar mudah untuk diwujudkan dalam bentuk nyata. Jargon pembelajaran (misalnya contoh lulusan) selalu di tanamkan pada benak masing-masing anggota anak didiktermasuk para wali mahasiswa/siswa.
Menantang anak didik untuk mencapai standar lebih tinggi dari sebelumnya juga merupakan perilaku guru perubahan. Ia mengajak anak didik untuk berfikir dengan cara baru, memanfaatkan imajinasi, kerja keras, doa, pengorbanan dan menggunakan berbagai metode dan sebagainya. Maka, guru dapat memotivasi anak didiknya dengan mengajak mereka mencapai standar yang lebih tinggi dengan mendramatisir keadaan dan mengajak mereka berjuang dan berkorban demi cita-cita mereka kedepan.
Guru perubahan juga memotivasi anak didik untuk lebih kreatif dan jangan takut untuk mencoba hal baru dalam proses belajar, tidak hanya dengan menggunakan kata-kata yang menggairahkan tetapi juga ditindaklanjuti dengan menciptakan budaya dimana kesalahan yang terjadi dipandang sebagai pengalaman belajar. Mengajak untuk mencoba hal baru dan jangan takut salah agar budayanya tercipta. Mengajak kepada hal-hal baru, perubahan, inovasi, dan mengatakan jangan takut salah dapat memotivasi anak didik.
Ia dalam memberikan motivasi, mengajak anak didik untuk melihat dari cara pandang yang baru. Maka, guru dapat memotivasi anak didiknya dengan mengajak mereka untuk melihat segala sesuatu dari cara pandang baru sehingga ditemukan cara-cara baru yang lebih menggairahkan proses belajar.
Guru perubahan mampu menyelaraskan kebutuhan dan kepentingan pribadi anak didik dengan tujuan pembelajaran. Ia mampu memberikan perhatian secara invidu terhadap anak didiknya.
Guru perubahan sering menghadirkan dirinya pada saat-saat yang sulit dari anak didiknya. Ia tahu betul kondisi para anak didiknya sehingga dia bisa menghadirkan diri pada saat mereka membutuhkan bimbingan, perlindungan, arahan dan sebagainya. Ketika para anak didik sedang mengalami kebingungan, kekacauan, ketidakpastian, mereka sangat membutuhkan bimbingan oleh guru.
Perilaku seperti ini adalah ciri guru perubahan. Ketika anakdidiknya mengalami seperti kejadian diatas dia tampil memberikan solusi. Guru dapat memotivasi anakdidiknya dengan menghadirkan dirinya saat ada kesulitan dan kebingungan dan menjadi orang yang terdepan dalam penyelesaian.
Dalam memberikan inspirasi dan motivasi guru perubahan mampu mengkolaborasikan kemampuan menceritakan sesuatu yang menghanyutkan dan melarutkan emosi pendengarnya (jika berbicara atau ceramah) dan pembacanya (jika berupa tulisan). Kata-kata itu seakan menghipnotis dan mangarahkan mereka, menumbuhkan daya tarik mereka untuk mewujudkannya.
Dalam memotivasi anakdidik, dilakukan dengan kemampuannya dalam membangkitkan semangat mereka dengan kata-kata pembangkit semangat atau penciptaan sistem belajar yang dapat menggugah motivasi mereka untuk berbuat sesuatu yang lebih baik. Maka guru dapat memotivasi anakdidiknya dengan kata-kata, perilaku keguruan serta penciptaan suasana yang mendukung pembelajaran.
Selain memotivasi pribadi-pribadi anak didik dengan kata-kata, Guru perubahan juga menciptakan lingkungan yang memotivasi dan menginspirasi mereka. Baik melalui otoritas yang dia punyai dan sentuhan- sentuhan emosi, hati dan pikiran mereka. Maka, guru dapat memotivasi pesertadidiknya dengan mengkolaborasikan secara tepat antara penggunaan otoritas, penggunaan kata-kata yang menyentuh dan memenangkan hati dan pikiran pesertadidiknya. Guru perubahan mampu dan pandai memerankan otoritas yang dia miliki untuk memenangkan hati, emosi, pikiran dan spritualitas pesertadidik.
Guru perubahan mempunyai kemampuan artikulasi kata-kata yang beralur dan tepat, mampu menyederhanakan dan mendramatisir persoalan, ia sering menggunakan role model yang jelas dan tidak sukar dimengerti dalam menjelaskan sesuatu. Susunan kata dalam tulisannya sederhana dan menyentuh, karena guru perubahan selalu mengesankan spritualitas, kemanusiaan dan religiutas di dalamnya. Dengan demikian pola berfikir, pola kepribadian, penggunaan kata-kata yang baik dan tepat akan menginspirasi anak didik.
Guru perubahan mengajak anakdidiknya untuk berterus terang. Ia menghindarkan dirinya dari kesan angker, malahan guru perubahan selalu berusaha akrab dengan dunia mereka agar dapat memberikan dukungan dan dorongan dengan mudah apa yang perlu dilakukan.
Guru perubahan menjadi uswatun hasanah atau contoh bagi anak didiknya. Dia berusaha menjadi yang terdepan dan terbaik dalam segala sesuatunya. Jika ia mengatakan “kita harus banyak membaca dan menulis” maka ia menjadi orang terdepan, dan membuktikan ketekunannya dalam membaca dan menulis dan seterusnya. Pribadi guru haruslah menarik, dan harus berhasil menumbuhkan keinginan anak didik untuk selalu didekatnya karena merasa nyaman dan mendapatkan informasi baru.
Untuk menimbulkan inspirasi dan motivasi bagi pesertadidiknya, guru perubahan menjadi orang terdepan dalam melakukan sesuatu, misalnya memulai dari diri sendiri.
Guru perubahan juga diliputi dengan sifat dan sikap tekun, konsisten atau istiqomah tanpa mengenal lelah dan menyerah. Selain menjadi contoh. Guru dapat memotivasi anak didiknya dengan menjadi orang yang terdepan dalam ketekunan melakukan sesuatu dan menjadi contoh atasnya.Ia juga menciptakan budya disiplin, ketekunan, kerja keras, ikhlas dalam anakdidiknya.
Penggunaan simbol/ asesoris pembelajaran juga digunakan guru perubahan untuk membangkitkan semangat para anakdidik. Ia memanfaatkan simbol-simbol tertentu untuk menggerakkan anakdidiknya. Contoh, menghadirkan tokoh-tokoh sukses. Maka, guru dapat memotivasi anakdidiknya dengan penciptaan suasana penyemangat seperti menceritakan bahkan menghadirkan orang-orang yang sukses dan menciptakan hsl yang meriah terhadap acaraa itu.
Merubah aseseoris kelas atau sekolah merupakan perilaku guru perubahan dengan maksud memberikan sesuatu yang menggairahkan, menebar energi positif bagi seluruh anak didik. Maka, guru dapat memotivasi dan menginspirasi anakdidiknya dengan merubah atau menampilkan tujuan yang lebih menarik dan asesori pembelajaran yang lebih baru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar